Topan Man-Yi Landa Filipina, Ancam Ribuan Jiwa
badai man-yi (Wikipedia)
Manila, 18 November 2024 - Topan dahsyat Man-Yi, yang juga dikenal sebagai Pepito, telah menerjang daratan kedua di pulau utama Filipina, Luzon. Badai ini membawa angin kencang hingga 195 km/jam dan hujan lebat yang memicu peringatan gelombang tinggi yang mengancam jiwa
Sebelumnya, pulau Cantanduanes menjadi wilayah pertama yang dilanda topan ini pada Sabtu malam (16/11). Badan Meteorologi Filipina memperingatkan potensi gelombang badai dahsyat yang bisa menimbulkan korban jiwa, hujan lebat dan angin kencang. Otoritas setempat telah memerintahkan lebih dari satu juta penduduk untuk mengungsi
Diperkirakan hujan lebat dan meluas dari badai Man-Yi turun pada hari ini (18/11) di wilayah utara pulau utama dan berpotensi banjir bandang, tanah longsor yang besar yang membahayakan jutaan warga Filipina. Menurut media setempat, puluhan penerbangan dibatalkan imbas kedatangan badai Man-Yi
Sementara itu menurut Kepala Badan Pertahanan Sipil, Ariel Nepomuceno, lebih dari 500 ribu warga yang berada di jalur badai telah mengungsi
"Saat ini kondisinya lebih berbahaya bagi mereka yang tinggal di daerah rawan longsor karena tanhanya telah jenuh akibat badai topan beruntun," jelasnya
Badai Man-Yi merupakan badai keenam yang melanda negara tersebut dalam satu bulan terakhir. Sebelumnya pada akhir Oktober, negara tersebut dihantam badai Tropis Trami yang mengakibatkan puluhan orang meninggal
Kemudian diikuti Topan Kong-rey yang menewaskan sedikitnya tiga warga Filipina, di awal November kembali negara itu didatangi topan Yinxing yang menghantam wilayah utara pulau Luzon. Dan berturut-turut topan Toraji kemudian topan Usagi pada awal minggu lalu
Para pakar cuaca Filipina mengatakan bahwa sangatlah tidak biasa dalam satu bulan negara tersebut diterjang banyak badai tropis. Menurut mereka, perubahan iklim menjadi faktor utamanya.
IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) yaitu badan PBB yang bertugas menilai ilmu pengetahuan terkait perubahan iklim, menyatakan bahwa meski jumlah siklon tropis yang terjadi secara global tidak mungkin meningkat karena adanya peringatan dini, namun siklon tersebut sangat mungkin memiliki curah hujan dan kecepatan angin yang lebihi tinggi
sumber: BBC