Minta Parlemen Rilis Dokumen Epstein, Trump: Waktunya Bergerak dari Hoaks
Washington DC, Senin 17 November 2025- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak anggota parlemen dari Partai Republik untuk menyetujui perilisan dokumen terkait kasus kejahatan seksual Jeffrey Epstein, yang melibatkan banyak tokoh penting
“Anggota DPR dari Partai republik harus setuju merilis berkas Epstein karena kita tak punya apa-apa untuk disembunyikan, dan kini waktunya bergerak dari Hoaks demokrat yang diciptakan oleh Orang Kiri Radikal Gila untuk beralih dari Kesuksesan Besar partai Republik,” ujar Trump melalui Truth Social, pada Senin (14/11), dikutip dari Antara
Sebelumnya pada Jumat (14/11), Trump meminta Jaksa Agung untuk menyelidiki keterlibatan mantan presiden AS dari Partai Demokrat, Bill Clinton, serta sejumlah tokoh keuangan yang diduga dekat dengan Epstein
“Saya akan meminta Jaksa Agung Pam Bondi dan Departemen Kehakiman, bersama para patriot kita di FBI, untuk menyelidiki keterlibatan dan hubungan Jeffrey Epstein dengan Bill Clinton, Larry Summers, Reid Hoffman, JPMorgan, Chase, dan banyak orang serta institusi lainnya, untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di antara mereka” tulis Trump, Jumat (14/11), mengutip CNN
Cuitan tersebut merupakan serangan balik Trump atas perilisan rangkaian email oleh Demokrat yang memunculkan tuduhan bahwa Trump mengetahui aktivitas seksual Epstein dengan para korban dan pernah berada di rumah maupun pesawat Epstein
Trump membantah habis-habisan dan menyebut dokumen itu tipuan politik. “Epstein adalah masalah Demokrat, bukan Republik,” ujar pernyataan terbaru Trump, dikutip dari Reuters, Sabtu (15/11)
Skandal Jeffrey Epstein
Kasus Jeffrey Epstein adalah salah satu skandal paling mengguncang di Amerika Serikat, melibatkan tuduhan perdagangan seks dan pelecehan anak di bawah umur yang menyeret nama-nama besar dari berbagai kalangan, termasuk politik, bisnis, dan hiburan
Epstein yang merupakan pengusaha keuangan Amerika, mengaku bersalah atas dua tuduhan terkait prostitusi anak di bawah umur di Florida
Dia menerima hukuman yang relatif ringan, yaitu 13 bulan penjara dengan pembebasan kerja, berkat kesepakatan rahasia dengan jaksa federal saat itu, Alexander Acosta. Kesepakatan ini kemudian menjadi subjek kontroversi besar
Pada tahun 2019, Epstein ditangkap kembali atas tuduhan federal baru terkait perdagangan seks dan konspirasi untuk melakukan perdagangan seks anak di bawah umur
Dia dituduh menjalankan jaringan pelecehan dan perdagangan gadis-gadis remaja di propertinya di New York dan Florida
Namun, dia meninggal di sel tahanannya pada Agustus 2019, yang secara resmi dinyatakan sebagai bunuh diri, meskipun banyak teori konspirasi beredar tentang kematiannya
Donald Trump dan Jeffrey Epstein diketahui berada dalam satu lingkaran pertemanan di kalangan elit, yang kemudian menjadi kontroversial setelah terungkapnya kejahatan Epstein
Meski tidak ada bukti langsung yang mengaitkan Trump dengan kejahatan seks Epstein, kedekatan mereka di masa lalu tetap menjadi titik kritik dan spekulasi bagi sebagian pihak
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News