Jamu: Identitas Kuliner Indonesia yang Perlu Dilestarikan
Jakarta, Minggu 16 November 2025 - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar, menekankan perlunya melestarikan jamu, yang merupakan identitas kuliner bangsa dan warisan budaya nenek moyang
Himbauan tersebut ia lontarkan saat menutup Festival Jamu Nusantara yang berlangsung pada hari Minggu (16/11) di Taman Fatahillah Jakarta. Selain itu, Irene juga mengharapkan agar penjual jamu dapat memanfaatkan teknologi dalam memasarkan produknya
“Banyak orang yang masih memandang jamu sebagai sesuatu yang tradisional dan semakin sulit ditemukan. Ibu-ibu peracik jamu sekarang sudah bisa berjualan secara daring,” ujar Irene
“Ini penting untuk membudidayakan kembali budaya minum jamu agar kita tidak lupa akar budaya,” tambahnya
Ia juga mengatakan bahwa kandungan rempah dalam jamu memiliki nilai sejarah yang kuat. Oleh sebab itu, Irene menilai bahwa pelestarian rempah dan jamu perlu melibatkan pelaku usaha modern agar konsumsi jamu kembali tumbuh
Dengan memadukan tradisi dan inovasi maka pendekatan untuk mengenalkan jamu pada generasi muda menjadi lebih mudah
Festival Jamu Nusantara: Kebangkitan Jamu di Jantung Kota Tua
Festival Jamu Nusantara digelar di Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, pada Minggu, 16 November 2025, dimulai tepat pukul 06.00 WIB
Acara ini merupakan puncak dari rangkaian Acaraki Jamu Festival yang bertujuan merayakan dan melestarikan jamu sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, sekaligus mendorongnya menjadi bagian dari gaya hidup sehat modern.
Dengan mengambil latar belakang kawasan bersejarah Kota Tua, festival ini menghadirkan suasana tradisi dan kebersamaan. Beberapa rangkaian kegiatan diselenggarakan dalam festival ini diantaranya Fun Walk 2,5K, Estafet Games Nusantara dan Karnaval Permainan Nusantara
Festival Jamu Nusantara ini diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu) bersama Acaraki. Acara ini diharapkan dapat menarik perhatian generasi muda dan menegaskan kembali status jamu sebagai kekayaan budaya dan kesehatan bangsa
“Saya terinspirasi oleh sosok jamu gendong. Mereka bangun jam empat pagi untuk mengolaah bahan segar, lalu berjalan berbelas kilometer tanpa mengenal hujan atau panas. Semangat itu yang ingin kami ingatkan kembali,” ujar founder Acaraki Jony Yuwono